Desa BENDOROTO

Kegiatan "OBRAS" (Obrolan Gali Sejarah Ndudak Tuggak Bendo) diselenggarakan untuk mengenang dan memahami lebih dalam sejarah berdirinya Desa Bendoroto. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Bendoroto, jajaran perangkat desa, Ketua dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta tokoh masyarakat yang menjadi narasumber utama.

Dalam kegiatan ini, tokoh masyarakat tersebut berbagi pengetahuan tentang asal-usul nama Desa Bendoroto yang berasal dari sebuah pekarangan di pinggir sungai yang banyak ditumbuhi pohon Bendo besar dan tinggi. Menurut cerita, suatu musim penghujan, pekarangan tersebut dilanda banjir bandang yang menyebabkan pohon-pohon Bendo tumbang dan rata dengan tanah. Istilah "rata" dalam bahasa Jawa diucapkan sebagai "roto", yang akhirnya menjadi nama desa ini, Bendoroto.

Selain itu, kegiatan ini juga menggali tentang masa kepemimpinan kepala desa beserta periodesasi sejak berdirinya desa. Tokoh masyarakat tersebut menjelaskan tentang kepala desa yang pernah menjabat di Desa Bendoroto, mulai dari kepala desa pertama hingga saat ini. Mereka juga membahas tentang tantangan dan keberhasilan yang dialami oleh masing-masing kepala desa dalam memimpin desa.

Kegiatan "OBRAS" ini menjadi sarana penting untuk melestarikan sejarah dan budaya lokal, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami akar sejarah desanya. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya mengenang masa lalu tetapi juga membentuk identitas komunitas yang kuat dan berkelanjutan. Selain itu, penggalian sejarah ini juga dapat menjadi acuan bagi pemerintah desa dalam membuat kebijakan dan perencanaan pembangunan desa di masa depan.

Melalui kegiatan "OBRAS" ini, diharapkan masyarakat Desa Bendoroto dapat lebih mengenal dan memahami sejarah desanya, serta dapat memanfaatkannya sebagai modal untuk membangun dan memajukan desa di masa depan.